Rabu, 02 Mei 2018

Tugas tentang Pengembangan Media Pembelajaran Kimia







Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh pelajaran.Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tidak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat meberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi siswa melalui semua indera, terutama indera pandang – dengar.
Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya. Jadi, dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20, alat visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal dengan audio visual atau audio visual aids (AVA) . Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Edgar Dale cone of experience).
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, yang berguna sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.
Pada tahun 1960-1965 orang-orang mulai memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah-laku (behaviorism theory) dari B.F Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam teorinya, mendidik adalah mengubah tingkah-laku siswa. Teori ini membantu dan mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah-laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.
 Pada tahun 1965-1970 pendekatan system (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan system ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa.
Secara etimologi, kata media berasal dari bahasa latin medius, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa Arab media diartikan wasaala,yang artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Adapun secara terminologi (istilah),beberapa tokoh mengemukakan pengertian media pembelajaran sebagai berikut :
·      Gagne (dalan Sadiman dkk, 1993 : 1) menyatakan, bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan lingkungannya.
·  Gerlach dan Ely (1971) mengatakan, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengtahuan, keterampilan, atau sikap. Dlam  pengertian ini, guru, buku teks, ddan lingkungan sekolah merupakan media.
·    Heinich dkk (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media.
·      Martin dan Briggs (1986), mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukankomunikasi dengan si belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras.
Berdasarkan uraian para ahli di tersebut di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan atau pemebelajaran dengan efektif dan efisien.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektifitas proses pembeljaran dan penyampaian pesaan
atau isi pelajaran pada saat itu. Di, samping itu media pembeljaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan datadengan menarik da terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi, serta membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam belajar (Kustandi & Sucipto, 2011 : 21).
Menurut Haney dan Ullmer ada tiga katagori utama berbagai bentuk media pemebeajaran, yaitu :
·       Media yang mampu menyajikan informasi (media penyaji).
·       Media  yang mengandung informasi (media objek).
·       Media yang memungkinkan untuk berinteraksi (media interaktif)
Yang termasuk pada media penyaji diantaranya : Grafis, bahan cetak dan gambar diam (kelompok satu), media proyeksi dian seperti film bingkai (slides), film rangkai dan transparansi (kelompok dua), Media Audio (kelompok tiga), audio ditambah media visual diam  (kelompok empat), Gambar hidup (flim) termasuk pada kelompok lima, kelompok enam televisi, dan kelompok tujuh yaitu multimedia.
Yang termasuk pada media objek adalah benda tiga dimensi yang mengandung informasi, tidak adlm bentuk penyajian tetapi melalui ciri fisiknyaseperti  ukurannya, beratnya, bentuknya, susunannya, warnanya, fungsinya dan sebagainya.
Adapun  yang termasuk apada media interaktif yaitu yang mempunyai karakteristik terpenting ialah bahw siswa tidak hanya memerhatikan penyajian atau objek, tetapi dipaksa untuk berinteraksi selama mengikuti pelajaran.
a)         Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis :
b)         Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara   saja, seperti tape recorder.
c)         Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.
d)         Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis:
1)     Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide.
2)     Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.
Jerold Kemp dan Diane K Dayton (dalam Pribadi, 2004:1-5), mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut :
a.      Media cetak
b.     Media yang dipamerkan.
c.      Overhead transparancy.
d.     Rekaman suara.
e.      Side suara dan film strip.
f.       Presentasi multi gambar.
g.     Video film.
h.     Pmbelajaran berbasis komputer (computer based learning)
Dari pendapat  para ahli di atas maka, secara umum kita dapat mengelompokan media menjadi 4 macam, yaitu :
1)   Media Audio, yang mengandalkan kemampuan suara seperti radio, kaset,dsb.
2)  Media cetak yaitu media yang lebih kepada teks tulisan seprti buku, majalah, atau literatur lainnya.
3)  Media visual yaiu media yang menampilkan gambar diam seperti, foto, lukisan dan sebagainya.
4)  Media audio visual yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti film, video dan sebagainya.
5)  Media berbasis komputer yaitu media pembelajaran berbantuan komputer.

Untuk itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurutAnderson, 1976 berikut ini:
No.
Kelompok Media
Media Instruksional
1.
Audio
·   Pita audio (rol atau kaset)
·   Piringan audio
·   Radio (rekaman siaran)
2.
Cetak
·   Buku teks terprogram
·   Buku pegangan/manual
·   Buku tugas
3.
Audio-cetak
·   Buku latihan dilengkapi kaset
·   Gambar/poster (dilengkapi audio)
4.
Proyek visual diam
·   Film bingkai (slide)
·   Film rangkai (berisi pesan verbal)

5.
Proyek visual diam dengan video
·   Film bingkai (slide) suara
·   Film rangkai suara

6.
Visual gerak
·   Film bisu dengan judul (caption)

7.
Visual gerak dengan audio
·   Film suara
·   Video/vcd/dvd
8.
Benda
·   Benda nyata
·   Model tirual (mock up)

9.
Komputer
·   Media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional

Adapun kalsipikasi dan jenis media seperti yang telah dikemukakan di atas, yaitu :
Klasifikasi
Jenis Media
Media yang tidak diproyeksikan
Realia, model, bahan grafis, display
Media yang diproyeksikan
OHT, Slide, Opaque
Media audio
Audio K aset, Audio V ission, aktive Audio Vission
Media video
Video
Media berbasis komputer
Computer Assisted Instructional (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Multimedia kit
Perangkat praktikum

Media yang Tidak Diproyeksikan
·      Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
·      Model : Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya
·      Grafis : Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik, Chart Poster, Kartun)
·      Display : Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.

Pengembangan Media Pembelajaran dalam Pendidikan Kimia
1.      Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis. Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Unsur-unsur visual yang harus dipertimbangkan menurut Kustandi dan Sutjipto ( 2011 : 104), adalah :
·      Kesederhanaan
Secara umum, kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi,teks yang menyertai bahan visual, penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah dipahami.
·      Keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual, ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu bentuk meyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan serta informasi yang dikandunnya.
·      Penekanan.
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, persfektif, warna, atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
·      Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
·      Bentuk
Bentuk yang aneh atau asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.
·      Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
·      Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
·      Warna
Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan.
Contoh media berbasis visual dalam pendidikan kimia adalah sebagai berikut:

Media Berbasis Visual Materi Teori Asam Basa

Media Berbasis Visual Materi Bentuk Molekul


2.      Media berbasis Audio visual
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
a.    Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
b.    Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
c.    Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan
• Praktek dan latihan (drill & practice)
• Tutorial
• Permainan (games)
• Simulasi (simulation)
• Penemuan (discovery)
• Pemecahan Masalah (Problem Solving)
  (Heinich,et.al 1996)
Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan bantuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu terwujudnya pembelajaran yang mandiri.
Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka metoda pendidikan juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya, namun secara garis besarnya, dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan Web-based training (WBT).
·      Computer Based Training (CBT)
CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CDROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya.
Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan CBT.
·      Web Based training (WBT)
Web-based training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet (Rossett, 2002).
Contoh media berbasis audio visual dalam pendidikan kimia adalah sebagai berikut:

Media berbasis audio visual tentang materi percobaan larutan buffer

Media berbasis audio visual dalam bentuk animasi tentang materi ikatan ion


Media berbasis audio visual dalam bentuk animasi tentang materi suspensi dan koloid

Selain itu juga media sosial yang terjaing dengan internet juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran, contonya facebook, what’s up, blogger, dan media lainnya. Pembelajaran tersebut dapat dibagikan di akun sendiri atau secara gruping dengan kelas mata pelajaran tertentu. Contoh media pembelajaran menggunakan media sosial dan internet adalah sebagai berikut:
 
  
Contoh membagikan media pembelajaran di akun facebook pribadi

Contoh grup Facebook sebagai media pembelajaran

Contoh grup What’s Up sebagai media pembelajaran

Contoh media pembelajaran menggunakan blog sebagai pengembangan media berbasis komputer dan android

3.    Media Pembelajaran Berbasis Edutainment
Sebelum membahas lebih jauh mengenai apa ituedutainment? sebaiknya perlu diketahui bahwa kata edutainment itu sendiri berasal dari perpaduan atau gabungan kata education dan entertainment. Education itu sendiri memiliki arti pendidikan, sedangkan entertainment memiliki arti hiburan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa edutainment merupakan sebuah metode atau model pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan yang dipadukan atau dikombinasikan dengan hiburan sehingga anak/peserta didik tidak merasa jenuh maupun bosan dalam mempelajari apa yang diajarkan oleh guru/pengajar. Dengan adanya edutainment juga dapat membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan bisa meningkatkan minat anak/peserta didik. Jadi, apa itu edutainment bisa diartikan sebagai proses pembelajaran yang didesain dengan memadukan antar muatan pendidikan dan hiburan secara harmonis, sehingga aktifitas pembelajaran berlangsung menyenangkan.
Adapun konsep-konsep edutainment bisa diterapkan seperti hal-hal berikut:
1.      Menggunakan demonstrasi
2.      Menerapkan penggunaan multimedia
3.      Mengkombinasikan belajar sambil bernyanyi
4.      Menggabungan pendidikan dengan permainan (game),
5.      Menyelipkan humor yang berhubungan dengan pendidikan,
6.      Menggunakan metode bermain peran (role- play) pada pendidikan
7.      dan lain-lain
Konsep edutainment ini memiliki tujuan supaya anak/peserta didik bisa mengikuti dan merasakan proses pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan, menghibur, dan mencerdaskan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Adapun Manfaat Edutainment:
1.      perasaan positif seperti senang maupun gembira akan mampu mempercepat proses pembelajaran.
2.      Bisa menjadi batu loncatan untuk meraih prestasi belajar karena emosi anak/peserta didik terkendali dan bisa mengembangkan nalar anak/peserta didik
3.      Pembelajaran yang menyenangkan bisa meningkatkan minat dan motivasi anak/peserta didik dalam pembelajaran.
4.      Mencapai hasil belajar yang optimal.
Perpaduan antara belajar dan hiburan yang menyenangkan ini didasarkan pada sifat alamiah anak yang dalam kesehariannya membutuhkan waktu bermain dan hiburan. Sehingga konsep pembelajaran edutainment ini bisa membantu anak untuk belajar lebih efektif karena diterapkan dalam kondisi yang menyenangkan dan bebas dari tekanan.
Contoh media berbasis edutainment dalam pendidikan kimia adalah sebagai berikut:

Media berbasis edutainment menggunakan adobe macromedia flash tentang materi faktor-faktor pergeseran kimia


Pemberian latihan atau tes menggunakan adobe macromedia flash tentang materi sifat koligatif larutan


Pemberian stimulasi berupa video demonstrasi tentang materi pergeseran kesetimbangan kimia


Menghubungkan materi pembelajaran dengan games yang menarik seperti pada gambar di atas adalah games tenang materi membuat larutan kimia di laboratorium
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar